Sejarah
Kampong Glam
Istana
Kampong Glam aslinya dibangun oleh Sultan Hussein Shah dari Johor pada tahun
1819 di atas lahan sekitar 23 hektare (57 acre) di Kampong Glam yang telah
diberikan kepadanya oleh Perusahaan Hindia Timur Britania. Diyakini merupakan
sebuah bangunan kayu di kawasan di sebelah timur Beach Road. Ketika selesai
dibangun, istana ini menempati area dua kali ukuran kompleks saat ini, yang
berkurang pada tahun 1824 untuk pembangunan North Bridge Road. Sultan tinggal
di sana sampai tak lama sebelum kematiannya di Malaka pada tahun 1835.
Bangunan
beton yang ada saat ini diperintahkan pembangunannya oleh putra sulung Sultan
Hussein, Sultan Ali Iskandar Shah dari Kerajaan Johor-Riau–Lingga pada tahun
1835. Istana baru dibangun di atas lokasi bangunan asli antara tahun 1836 dan
1843. Istana dua lantai yang baru ini diyakini telah dirancang oleh arsitek
kolonial George Drumgoole Coleman karena beberapa ciri khas arsitekturnya mirip
dengan bangunan lain yang dirancang Coleman, meskipun tidak ada bukti pasti
bahwa istana baru ini dirancang olehnya. Desainnya merupakan kombinasi dari
gaya Palladian, yang saat itu populer di Inggris, dengan motif tradisional Melayu.
Kompleks Istana yang luas dikelilingi oleh tembok pembatas, dan rumah-rumah kecil
bergaya kampung dibangun di sekitarnya untuk para kerabat, abdi, dan perajin
Sultan.
Setelah
istana selesai dibangun pada tahun 1843, Tengku Alam, putra sulung Sultan Ali,
tinggal di dalamnya sampai kematiannya pada tahun 1891. Sewa lahan di mana istana
berdiri telah dihibahkan oleh Sultan Ali, dan Tengku Alam terus mengumpulkan
uang sewa dan menyokong para anggota keluarga ayahnya sesuai dengan adat
kebiasaan Melayu. Setelah kematiannya, dia dimakamkan di makam kerajaan di
Masjid Sultan yang berdekatan.
Kampong Glam atau
nama aslinya "Kampung Gelam" terletak di Singapura, menjadi pemukiman
awal masyarakat Bugis dan Jawa dari Indonesia. Kampong Glam mendapat namanya
dari Pohon Gelam yang terdapat di seluruh Singapura hingga kini.
Dikampong Glam terdapat beberapa restoran seperti Restoran Mamanda,
Tambuah Mas Indonesia dan Hajah Maimunah , restoran ini menjadi pilihan yang mampu memenuhi cita rasa pelanggan, Restoran Tambuah Mas
terkenal dengan hidangan istimewa dari masakan khas padang seperti rendang, aneka gulai, kari kepala ikan, dan ikan asam pedas,
sedangkan Restoran Hajah Maimunah pula populer dengan masakan rumah seperti
siput sedut, ayam kalasan, ikan pari bakar dan urap-urap.
Restoran Mamanda
yang pada awalnya dikenal sebagai Gedung Kuning sebenarnya tempat tinggal
Bendahara Singapura pada zaman pemerintahan Inggris dikenal sebagai Haji Yusof
Tali Pinggang sampai 1950. Hidangan istimewanya seperti nasi tumpang, nasi kuning,
nasi rawon dan sayur lodeh.
selain restoran, di kampong Glam terdapat
berbagai lokasi yang lebih menarik lagi seperti :
1.
Masjid Sultan
Masjid Sultan di Kampung Glam vSingapura
merupakan masjid pertama yang dibangun di republik itu. Hingga kini, masjid
bersejarah itu masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan asing yang datang
ke Singapura.
Mesjid ini ada di Singapura, orang
pertama yang membangun Mesjid Sultan adalah orang Jawa dari Indonesia. Ia
datang ke Singapura bertujuan untuk berdagang dengan orang Arab dan Bugis pada
tahun 1826 silam. Dari awal berdiri, jemaah di masjid ini pun semakin bertambah
dari tahun ke tahun.
Hingga kini masjid sultan Singapura
masih berdiri kokoh di tempat dimana dia pertama kali didirikan, menjadi salah
satu masjid tetua dan terbesar di Singapura Istana Kampung Glam.
2.
Taman Warisan Melayu
Taman Warisan Melayu merupakan sebuah
museum dan pusat kebudayaan Melayu yang ada di Singapura. Tempat ini pertama
kali didirikan pada tahun 2004, kemudian direnovasi kembali pada tahun 2011. Taman
Warisan Melayu pun dibuka kembali pada tahun 2012 hingga sekarang.
3.
Haji Lane
Tempat ini dikenal sebagai salah satu
tempat favorit bagi para muda-mudi di Singapura. Berkunjung ke sini kita bisa
menemukan banyak sekali butik, pernak-pernik hingga tempat pembuatan tattoo.
Haji Lane juga terkenal sebagai spot yang lagi trendnya untuk berfoto-foto
karena ada banyak mural keren yang instagramable di sepanjang dindingnya.
4.
Kampung Glam Café
Kampung Glam Café makananya halal, dan
juga menyajikan menu yang murah. Jika kita biasa begadang pun bisa datang ke
sini, karena Kampung Glam Cafe buka hingga pukul 2 pagi. Jenis makanan yang
bisa di coba disini adalah makanan melayu sepert mie rebus dan nasi lemak.
Seperti pada umumnya, makanan di Singapura memiliki cita rasa yang mirip dengan
makanan Indonesia. Kita bias jalan-jalan di sini pada malam hari karena tempat
ini selalu ramai oleh pengunjung bahkan hingga dini hari.
5.
Singapura Zam-zam
Tempat ini merupakan sebuah tempat
makan yang terkenal di kawasan Kampong Glam. Lokasi dari Singapura Zam-Zam ini
pun tidak jauh dari Masjid Sultan. Salah satu menu makanan yang di favoritkan
bagi para wisatawan di sini adalah martabak. Martabak yang dijajakan pun
beraneka ragam dan isinya mulai dari yang berisi daging sapi, ayam hingga
daging rusa.
Untuk mencicipi martabak ini kita
harus sediakan uang yang cukup banyak, karena
harganya cukup mahal. Tetapi, meskipuyn mahal rasanya tidak akan kecewa karena
martabaknya terkenal sangat enak.
6.
Arab Street
Kalau mau membeli oleh-oleh, pakaian
atau makanan khas Arab bisa berkunjung ke Arab Street. Jika berkunjung ke sini
kita akan menemukan banyak sekali toko yang menjual barang-barang khas timur
tengah seperti kain, baju gamis, karpet, sajadah dan masih banyak lagi yang
lainnya. Berbeda dengan tempat lainnya, Arab Street memang dikenal sebagai
tempat untuk berbelanja saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar